SATE di Indonesia identik dengan suguhan hidangan berbahan daging yang dipotong kemudian ditusukkan pada sebilah tusuk sate. Tapi nyatanya ada berbagai jenis sate yang dagingnya tidak ditusukkan. Sebut saja salah satunya sate buntel khas Solo.
Sate buntel sekilas tampak seperti sate lilit khas Bali tapi jelas keduanya berbeda. Semijati Purwadaria dalam bukunya berjudul '80 Warisan Kuliner Nusantara' menyebut, sate buntel merupakan satu suguhan sate kambing yang istimewa.
Sate ini bentuknya menarik dan rasanya juga khas. Menyantap sate yang terbuat dari bahan daging kambing ini tidak perlu khawatir akan keras atau alot karena daging kambing dicincang terlebih dulu.
Sementara itu daging satenya memiliki rasa yang gurih karena dibungkus menggunakan lemak jala yakni lemak kambing tipis yang didapatkan dari bagian perut kambing. Selain itu karena terbungkus lemak jala, kaldu daging tidak bisa keluar saat dibakar sehingga sate terasa juicy dan berkaldu.
Lemak jala ini juga sekaligus memiliki peran menghasilkan tekstur yang khas pada sate buntel. Saat sate baru matang dan Anda menggigitnya, ada tekstur liat di mulut. Sebaiknya sate disantap saat dalam masih keadaan panas.
Sate buntel biasa disantap bersama sambal kecap yang dilengkapi dengan irisan cabai dan tomat segar. Sate buntel banyak ditemui di Solo, jika datang lebih awal maka Anda akan disuguhkan pemandangan kesibukan pegawai warung sate yang asyik mencincang dan menyiapkan berbagai bahan untuk membuat sate buntel.
loading...
0 Response to "SATE: Uniknya Sate Buntel, Sate Kambing Khas Solo yang Terbungkus Lemak"
Posting Komentar